Setelah Hamka Hamzah (PKNS FC), dan Patrich Wanggai (T-Team FC – masih diperdebatkan) hijrah dan mencoba meniti karier di negeri jiran Malaysia. Pada 30 November 2013, giliran Andik Vermansah resmi menjadi milik salah satu klub raksasa Malaysia, Selangor FC.


Klub yang berada di lembah Klang berjuluk The Red Giants (Gergasi Merah/Raksasa Merah) tersebut, resmi mengikat Andik dengan durasi kontrak selama 1 tahun. Penandatanganan kontrak dilakukan di Jakarta mengingat pemain yang bersangkutan tengah fokus menjalani pelatnas bersama tim nasional Indonesia U-23, yang akan berlaga di SEA Games pada Desember ini.


Berbeda dengan kepindahan Hamka Hamzah atau Patrich Wanggai, saya melihat ada sesuatu yang spesial dalam kepindahan Andik ke Selangor. Sosok Andik merupakan salah satu pemain yang paling diminati pada bursa transfer awal musim ini. Selain beberapa klub elit di Indonesia, terdapat juga beberapa klub dari Malaysia, Jepang, bahkan Eropa yang tertarik menggunakan jasa mantan punggawa Persebaya IPL tersebut.


Tidak sedikit pihak yang merasa heran dan menyayangkan keputusan Andik menolak pinangan klub-klub tersebut dan memilih Selangor. Namun, bagi saya keputusan Andik memilih Selangor adalah sebuah keputusan yang sangat bijaksana.


Keputusannya untuk tidak memilih Persebaya ISL, juga menurut saya layak diapresiasi. Padahal Persebaya ISL rela merogok kocek cukup dalam jika saja Andik mau menyeberang dari Persebaya IPL ke Persebaya ISL. Tidak ingin mengecewakan para pendukung Persebaya IPL dan masyarakat Surabaya, saya pikir menjadi alasan utamanya.


Sejujurnya saya sempat menyayangkan ketika Andik mengabaikan tawaran klub Jepang Ventforet Kofu, tetapi setelah mengetahui alasan yang sebenarnya, terutama setelah memposisikan diri saya sebagai Andik. Dengan menimbang-nimbang tawaran antara Kofu dan Selangor. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, maka saya juga akan menjatuhkan pilihan kepada Selagor FC.


Bagi Selangor sendiri, kedatangan Andik sangatlah krusial. Ia diharapkan dapat mengisi kekosongan di posisi gelandang serang, yang di tinggalkan kapten tim sekaligus “Pemain Kesayangan” publik Selangor, Amri Yahya. Amri yang sudah bermain bersama Selangor selama satu dekade lebih, musim ini memutuskan untuk hijrah ke Johor Darul Takzim. Itulah mengapa Andik menjadi pembelian paling penting, bagi Selangor musim ini.


Sebagai pemain yang juga sempat berkiprah bersama Selangor, sejujurnya kepindahan Andik tersebut sedikit banyak mengingatkan saya, pada masa-masa di mana saya masih berjuang mengenakan jersey Merah-Kuning kebanggaan Selangor.


Karena apa yang saya alami dahulu saat menjadi punggawa The Red Giants, hampir dapat dipastikan juga akan dialami oleh Andik, selama setahun ke depan. Baik dalam kehidupan sebagai pribadi di luar lapangan, maupun sebagai pesepak bola di dalam lapangan.


Di negeri yang bernama Selangor Darul Ehsan, sepak bola dapat dikatakan sebagai sebuah identitas masyarakat. Semua orang akan sangat bersemangat ketika berbicara mengenai sepak bola. Mokhtar Dahari adalah idola sepanjang masa bagi masyarakat Selangor.


Jika membahas mengenai sejarah sepak bola Malaysia, maka anda tidak akan pernah bisa mengesampingkan kebesaran klub bernama Selangor. Mengingat Selangor adalah peraih 32 kali gelar Piala Malaysia, terbanyak di antara negeri-negeri lain.


Secara budaya, Malaysia dan Indonesia tidak jauh berbeda. Andik tidak akan menemui banyak kesulitan dengan hal tersebut. Makanan dengan cita-rasa Indonesia juga sangat mudah sekali ditemukan di sana. Bahasa memang sedikit berbeda, namun tidak begitu ekstrem. Hanya butuh beberapa kali sarapan nasi lemak, maka dengan sendirinya lidah kita akan menyesuaikan diri.


Andik juga akan merasa seperti di kampung halaman, mengingat kerajaan negeri Selangor adalah gudangnya tenaga kerja asal Indonesia. Di mana hampir 60% di antaranya adalah orang jawa. Bahkan para pekerja yang merawat Stadion Shah Alam markas Selangor pun adalah warga negara kita.


Mengenai kebutuhan hidup dengan segala pernak-perniknya. Kuala Lumpur yang hanya berjarak 15 menit dari kota Shah Alam akan menyiapkan semuanya. Apa pun yang Andik perlukan ada di sana.


Stadion Shah Alam milik Selangor merupakan salah satu yang terbaik di Malaysia. Stadion ini juga sering dipergunakan untuk laga-laga kandang tim nasional Malaysia. Kualitas rumputnya sangat baik dan juga ditunjang dengan sarana kelengkapan berstandar internasional. Fasilitas di padang SUK tempat latihan mereka juga sangat baik.


Ketika Shah Alam dipenuhi oleh 90 ribu pendukung Merah-Kuning yang terkenal fanatik, maka suasana menyerupai atmosfer Stadion Gelora Bung Karno pun akan terpapar di sana. Pendukung Selangor adalah salah satu yang terbaik di Malaysia.


Andik hanya perlu belajar menyanyikan dan menghafal lirik lagu kebangsaan negeri Selangor. Sudah menjadi sebuah tradisi di dalam tim, ketika di ruang ganti sesaat sebelum turun ke lapangan, seluruh anggota tim akan menyanyikan lagu tersebut dengan sangat khidmad. Hal tersebut sebagai bentuk kecintaan mereka terhadap sang raja, Sultan Selangor.


Satu hal lagi yang mungkin harus diperhatikan Andik adalah catatan sejarah pemain-pemain Indonesia yang pernah berseragam Merah-Kuning. Hal tersebut berkaitan dengan fakta bahwa tiga pemain Indonesia sebelumnya, semua berhasil mempersembahkan gelar untuk Si Raksasa Merah.


Ristomoyo Kassim berhasil mempersembahkan Piala Malaysia edisi tahun 1986. Pencapaian Bambang Pamungkas, dan Ely Aiboy lebih baik lagi. Mereka meninggalkan gelar Liga Perdana, Piala FA, dan Piala Malaysia pada 2005. Bambang dinobatkan sebagai pemain terbaik Piala Malaysia, sedang Ely bergelar pemain terbaik Piala FA.


Bergabungnya Andik Vermansah tentu akan membuat para pendukung Selangor kembali bernostalgia. Kenangan akan kegemilangan Ristomoyo Kasim, Bambang Pamungkas, dan Elly Aiboy akan membuat mereka mulai membayangkan bahwa setidaknya satu piala akan kembali dapat mereka raih musim ini.


Hal ini yang menurut saya harus di respon Andik dengan baik. Sebagai pemain asing, Andik tentu selalu dituntut untuk memberikan sesuatu yang lebih. Julukan “Lionel Messi dari Indonesia” dan sejarah pemain-pamain Indonesia sebelumnya yang cukup sukses bersama Selangor, sudah pasti akan membuat ekspektasi terhadap Andik cukup tinggi.


Selangor adalah klub besar yang memiliki sejarah panjang dan rasa kekeluargaan yang sangat kuat. Akan selalu ada tekanan yang sangat tinggi di sana, namun di sisi lain juga akan selalu ada pihak-pihak yang siap untuk membantu. Baik dari pemain, menajemen, maunpun para pendukung sendiri.


Dengan kemampuan dan potensi yang Andik miliki baik sebagai pribadi maupun sebagai pesepak bola, saya pikir Andik akan dapat melewatinya dengan baik. Yang harus Andik lakukan hanyalah mencoba untuk secepatnya mengenal, membaur, dan menyatu dengan seluruh komponen dalam tim saat tiba di sana,


Jika Andik dapat secepatnya menyesuaikan diri dengan tim dan strategi bermain yang diterapkan duet Mehmet Durakovic dan P. Maniam di Selangor, maka Andik memiliki semua faktor pendukung, untuk meraih sukses bersama Selangor.


Saya juga yakin teriakan IN-DO-NE-SIA..!!! IN-DO-NE-SIA..!!! IN-DO-NE-SIA..!!! dari seluruh pendukung Merah-Kuning yang memadati stadion akan kembali membahana di seantero Stadion Shah Alam.


Semoga sukses Andik Vermansah. Salam inspirasi kegemilangan Merah-Kuning.


Selangor Boleh..!!!