Sabtu, 10 September 2011..
"La da da da.. Hey hey hey goodbye (Good riddance!).
Hold up,, only rapper to re-write history without a pen.
No ID on the track let the story begin, begin, begin."
#Nowplaying: Jay Z - Death of Auto-tune.. #Lawas
Tim Nasional
Sabtu, 10 September 2011..
"La da da da.. Hey hey hey goodbye (Good riddance!).
Hold up,, only rapper to re-write history without a pen.
No ID on the track let the story begin, begin, begin."
#Nowplaying: Jay Z - Death of Auto-tune.. #Lawas
Tim Nasional
Suatu pagi, setelah latihan rutin bersama Timnas menjelang AFF bergulir, pelatih kepala tim nasional Indonesia Alfred Riedl tiba-tiba memanggil saya. Di tengah lapangan, di bawah terik mentari dan dalam keadaan bercucuran keringat, kami melakukan sebuah pembicaraan. Iya, sebuah pembicaraan yg boleh di katakan cukup serius atau bahkan teramat sangat serius...
Tim Nasional
Siang ini saya terbaring lelah di atas tempat tidur, udara sejuk dari AC kamar hotel tempat kami (Tim nasional) melakukan pemusatan latihan membuat mata saya terasa berat. Hari pertama latihan tim nasional memang akan selalu terasa sedikit kaku dan tegang, hal tersebut karena memang hadirnya beberapa pemain baru biasanya akan membuat pemain-pemain tersebut sedikit sungkan, akan tetapi biasanya pada hari ke dua dan selanjutnya semuanya akan mencair dan melebur menjadi sebuah kesatuan..
Tim Nasional
Dibawah ini saya lampirkan sebuah surat elektronik, yg dalam beberapa hari terakhir menjadi pembicaraan yg cukup panas di masyarakat luas. Seperti yg kita ketahui bersama, jika ada salahsatu pegawai dirjen pajak, yg menulis surat elektronik kepada presiden RI. Dimana dalam surat tersebut, pegawai tersebut memohon kepada Presiden untuk melakukan penyelidikan, atas dugaan adanya penjualan pertandingan di Final leg pertama, antara Malaysia Vs Indonesia dalam ajang Piala AFF 2010 yg lalu…
Tim Nasional
Piala AFF 2010 telah usai dan seperti yg kita ketahui bersama, kita hanya mampu menjadi runner up untuk yg ke empat kalinya. Sebuah ungkapan klasik mengatakan “Dalam setiap pertemuan, maka akan ada juga sebuah perpisahan”. Maka sehari setelah partai final di gelar diadakanlah acara pembubaran tim. Seperti biasa ketua umum PSSI, ketua BTN, manager tim dan pelatih kepala memberikan kesan dan pesan mereka masing-masing. Tidak ketinggalan, saya juga mendapatkan giliran untuk berbicara, sebagai wakil dari semua pemain. Di bawah ini adalah kutipan dari apa yg saya ucapkan ketika itu: