Ditengah carut-marutnya kondisi persepakbolaan tanah air saat ini, tersiar sebuah kabar yang membuat mata seluruh masyarakat Indonesia terbelalak dan tertawa terbahak-bahak. “Sebuah Ide Gila Dari Organisasi Yang Gila” begitulah kurang lebih masyarakat menanggapi hal tersebut..
“Indonesia Mencalonkan Diri Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia 2022″


Awalnya saya mendengar berita tersebut dari seorang teman yang berprofesi sebagai jurnalis, reaksi pertama saya adalah tersenyum kecut sambil mengernyitkan dahi. Teman saya terus berusaha menyakinkan saya tentang kebenaran berita tersebut, walaupun dia sudah bersusah payah menjelaskan dengan gamblangnya, akan tetapi hati kecil saya belum bisa menerima tentang kebenaran berita tersebut..


Keesokan harinya,ketika saya membuka facebook saya (yang saat ini sudah pensiun), terdapat sebuah kiriman berupa sebuah artikel, artikel yang berisi tentang rencana Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022, “Wah ini baru menarik” gumam saya dalam hati. Seketika sayapun membaca artikel tersebut dengan sangat seksama, teman saya yang mengirim artikel tersebut menanggapi rencana tersebut dengan nada pesimis, mencibir mungkin adalah kata yang lebih tepat. Semua orang yang mengomentari artikel tersebut, kurang lebih juga memberikan respon yang sama. Bahkan terdapat satu komentar yang berasal dari seseorang yang dahulu saya kenal sebagai salah satu pengurus PSSI, terkesan sinis dan sarat akan muatan kebencian. Saat itulah saya baru sadar bahwa berita tersebut benar adanya, setelah membaca sampai selesai, sayapun berinisiatif memberikan komentar. Isinya kurang lebih sebagai berikut..


*”Jangan Pernah Berhenti Bermimpi”
Karena dengan mimpi yang tinggi, kita akan selalu termotifasi dalam menjalani hidup, apapun kendalanya..
Jadi mas-mas, Apakah ada yang salah dengan rencana tersebut..???


Menurut pandangan saya, ini malah sebuah terobosan yang sangat fenomenal, terlepas dari peluang kita untuk menjadi menjadi tuan rumah Piala Dunia terasa sangat kecil, karena harus bersaing dengan negara-negara lain yang notabene lebih siap dalam segala hal, akan tetapi di mata saya, ini merupakan ide yang sangat brilian. Bukankah ada pepatah yang mengatakan “If You Want To Be Big, You Have To Think Big” dan menurut saya ini adalah sebuah pemikiran yang besar..


Saya rasa sah-sah saja jika setiap orang bereaksi negatif dengan rencana tersebut, mengingat kondisi persepakbolaan Indonesia yang masih jauh dari kata baik, tentu bukan hal yang salah jika orang menganggap ini hanya sebuah “Mimpi Di Siang Bolong”. Akan tetapi bukankah kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Siapa yang mengira Indonesia mampu menjadi tuan rumah Piala Asia 2007, pada awalnya semua orang juga bereaksi negatif ketika kita berencana mencalonkan diri menjadi tuan rumah Piala Asia 2007, buktinya dengan komitmen dan kerja keras dari seluruh komponen yang terkait, kita mampu dan sukses menjadi penyelenggara event terbesar sepak bola asia tersebut. Bahkan menurut saya, event tersebut boleh dikatakan menjadi salah satu kenangan manis dalam sejarah persepakbolaan Indonesia..


Setidaknya kita masih punya waktu untuk membenahi semua sistem, sarana dan prasarana persepakbolaan negeri ini, sekali lagi kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Siapa tahu dalam beberapa tahun kedepan kondisi perekonomian negara kita dapat kembali stabil dan kondusif, sehingga pemerintah mampu total dalam mensupport rencana besar tersebut, siapa tahu kondisi keamanan negara kita akan beranjak kearah yang lebih baik dalam beberapa tahun ke depan, siapa tahu kualitas tim nasional Indonesia akan membaik di masa yang akan datang, dan siapa tahu, siapa tahu yang lain..


Akan tetapi semua itu kembali harus dikonsep dan diprogram dengan jelas. Kita tidak bisa asal-asalan dalam merealisasikan rencana sebesar menjadi tuan rumah Piala Dunia, sedari sekarang kita harus sesegera mungkin memperbaiki segala sesuatu yang nantinya akan menjadi faktor penunjang terselenggaranya sebuah event sepakbola terbesar sejagat tersebut..


Sejujurnya saya bangga dengan keberanian negara kita mencanangkan diri menjadi kandidat penyelenggara piala dunia 2022 tersebut. Karena ibarat dalam sebuah rapat, selama ini bangsa kita “Lebih Suka Menjadi Pendengar Daripada Menjadi Pembicara” dan itu adalah sifat warisan bangsa penjajah yang harus segera kita hilangkan. Saya bangga karena bangsa kita sudah mulai berinisiatif menjadi pembicara, tidak lagi hanya menjadi pendengar setia dan menganggukkan kepala tanda setuju..


Semoga rencana tadi tidak hanya menjadi ladang untuk mencari simpati dan sensasi pengurus PSSI, semoga rencana besar tadi benar-benar menjadi tonggak awal kebangkitan persepakbolaan negeri ini. Karena “Hanya Pecundang Yang Tidak Berani Bermimpi Tinggi”, jadi mari dengan kebersamaan dan tekat yang bulat, kita tutup mulut orang-orang yang mencibir dan merendahkan bangsanya sendiri tersebut..


Satu pertanyaan saya kepada orang-orang yang pesimis dan mencibir dengan rencana besar tersebut. Mau diletakkan di mana muka kalian semua, jika suatu saat nanti “Mimpi Itu Menjadi Kenyataan..???” Bukankah nantinya kalian semua juga akan merasa bangga menjadi bagian dari sebuah sejarah besar bangsa ini..


“SANGAT MENYEDIHKAN”…