Apa yang seketika terlintas dalam benak kita saat kita mendengar kata “Arogan”..?? Mungkin konotasi negatif segera menyeruak dalam benak kita. Akan tetapi tetapi pada kenyataannya, tidak selamanya “Arogan” itu berarti negatif. Arogan juga dapat diartikan sebagai sebuah kepercayaan diri dan rasa optimis yang tinggi. Dan selama kita mampu mengontrol rasa itu agar tidak melewati batas atau berlebihan, maka hal tersebut akan berubah menjadi sebuah kekuatan yang luar biasa berbahaya…
Pada pendapat saya, itulah yang terjadi dengan Inter Milan musim ini. Sebuah Arogansi yang terkontrol secara baik, sehingga menimbulkan sebuah karakter permainan Inter modern, karakter ini yang belum dimiliki tim Inter di tahun-tahun sebelumnya…
Inter memang melakukan pembelian krusial pada diri Milito, Sneijder, Eto’o, Thiago Motta serta Pandev. Mereka adalah pembawa perubahan dalam skema bermain Inter saat ini, terlebih lagi kedatangan Lucio di lini belakang yang pada hemat saya adalah pembelian terbaik Inter musim ini. Kehadiran Lucio membuat lini belakang Inter lebih berani bermain dari kaki ke kaki, serta satu lagi Lucio adalah seorang man marker yang sangat mumpuni…
Akan tetapi sejatinya pengaruh terbesar itu ada pada diri sang pelatih. Arogansi itu dibawa oleh seseorang yang bernama Jose Mourinho. Seorang pelatih yang oleh banyak kalangan dinilai sebagai “Si pembuat masalah”. Seperti yang kita ketahui bersama, Mou selalu mengatakan jika dirinya adalah The special one. Sedikit terlalu berlebihan memang, akan tetapi harus kita akui bahwa keberadaan seorang Jose Mourinho selalu mampu merubah sebuah tim menjadi lebih berkarakter atau setidaknya menjadi lebih percaya diri…
Arogansi itu menjalar ke seluruh komponen dalam tim, kepercayaan diri itu yang membuat Inter merasa mampu berbuat sesuatu yang lebih. Keyakinan itu yang membuat mereka selalu merasa sejajar atau tim manapun di dunia. Optimisme itu yang membuat Inter mampu menampilkan kemampuan terbaik mereka dalam setiap laga pada musim ini…
Hal tersebut sangat terlihat dalam 3 partai UCL musim ini (vs Chelsea : Home & Away serta vs Barcelona : Home). Saat melawan Chelsea, Inter bermain dengan rasa percaya diri yang tinggi, hal tersebut yang membuat mereka mampu ungul baik dalam partai home maupun away…
Hasil positif melawan Chelsea tersebut yang secara tidak langsung membuat Inter semakin merasa yakin dengan kemampuan mereka untuk menghadapi raksasa Eropa Barcelona…
Semua orang tahu betul siapa itu Barcelona, mereka adalah tim terbaik di dunia saat ini menurut saya. Setiap tim yang berhadapan dengan mereka, secara psikologis akan selalu merasa terintimidasi dengan kebesaran nama Barcelona, dengan keindahan permainan satu dua sentuhan ala Xavi Hernandez, kecepatan Pedro, Bojan dan Daniel Alves, serta naluri membunuh Ibrahimovic dan Loe Messi yang memang nomer wahid…
Barcelona adalah sebuah tim yang diisi para maestro, sebuah tim yang dibangun dari sebuah kerjasama dari para pemain yang mempunyai skill kelas satu di posisi masing-masing. Terlebih lagi mereka ditangani oleh seorang pelatih muda bertangan dingin yang penuh dengan determinasi, inovasi serta motivasi pada diri Pep Guardiola…
Apa yang mereka tunjukkan saat mengandaskan FC Stutgart dan Arsenal, adalah bukti sahih bahwa mereka adalah favorit utama untuk merebut atau lebih tepatnya mempertahankan trophy UCL musim ini…
Akan tetapi itu tidak terlihat saat partai semifinal melawan Inter di Giuseppe Meaza pekan lalu. Pada awal pertandingan memang terlihat Inter merasa terintimidasi seperti kebanyakan tim lain saat menghadapi Barca. Itu yang membuat Inter bermain tanggung dan sedikit menunggu di awal-awal pertandingan, dan gol Pedro adalah bukti nyata kehati-hatian Inter…
Akan tetapi setelah mampu membalas melalui Wesley Sneijder, pada babak kedua Inter tampil berubah 180 derajad. Inter tampil begitu percaya diri dan disiplin, mereka berani untuk balik menekan Barca dengan serangan balik yang sangat cepat yang tersusun rapi. Mereka seperti tersentak dengan apa yang terjadi di babak pertama, kecolongan 1 gol jelas menjadi pekerjaan berat bagi Inter di Nou Camp. Mereka seperti tersadar jika inilah saatnya mereka untuk memburu gol untuk bekal ke Nou Camp. Hingga akhirnya usaha itu membuahkan 2 gol melalui Maicon dan Milito..
Karakter Inter di babak kedua ini adalah karakter yang diinginkan seorang Mourinho. Sebuah keyakinan bahwa Barca tidak lebih baik dari mereka, Barca memang tim yang sulit dikalahkan akan tetapi mereka bukanlah tim yang tidak mungkin dikalahkan, sulit bukan berati tidak mungkin. Saya rasa apa yang dikatakan Mourinho saat jeda pertandingan menjadi kunci perubahan karakter permainan Inter di babak kedua…
Lini tengah Inter mulai berani melakukan presing ketat terhadap setiap pergerakan Xavi dan Iniesta yang pada pendapat saya merupakan generator utama pergerakan mesin Barcelona. Strategi itulah yang membuat predator Blaugrana, Ibrahimovic dan Messi tampil di bawah form malam itu…
Akan tetapi sesungguhnya pertempuran itu belum selesai, partai 2 leg di Nou Camp jelas akan menjadi sebuah pertandingan yang berbeda. Nou Camp bagai neraka bagi siapapun yang bertandang ke sana, Inter sendiri pernah mengalaminya di fase penyisihan group (kalah 0:2). Barcelona selalu mampu membuat setiap lawan mereka, seperti baru belajar bermain bola di stadion ini. Mereka hampir selalu menang dengan selisih gol yang cukup mencolok di Nou Camp…
Akan tetapi, jika Inter mampu kembali menampilkan “Arogansi” ala Mourinho di Nou Camp, rasanya Inter berhak untuk melenggang ke Final atau bahkan melaju sampai titik tertinggi yaitu Juara. Jadi, mari kita tunggu bersama apa yang akan tersaji di Nou Camp nanti…
Selesai…