Ehm.. pagi ini saya terkejut karena ada sesuatu yang menimpa dada saya, secara refleks saya pun terbangun, karena terkejut saya pun sempat ingin marah, akan tetapi setelah saya membuka mata ternyata Syaura yang melompat ke dada saya sambil memeluk saya. Mungkin Syaura kangen kepada saya, karena memang malam sebelumnya saya tidur di mess Ragunan bersama seluruh pemain Persija, sedang semalam ketika saya pulang dia sudang terbuai di alam mimpinya. Seketika saya memeluk dan menciumnya sampai dia berteriak-teriak memenggil ibunya untuk meminta tolong ha ha ha..
Semalam saya memang tidur cukup lewat, karena saya memang sengaja ingin melihat Big Match antara tim kesayangan saya Inter Milan Vs As Roma, walaupun pada akhirnya saya hanya mampu melihat pertandingan sampai babak pertama, dikarena mata saya yang memang sudah sangat lelah. Akan tetapi dengan hasil sementara 1:0 untuk Inter dan juga kemenangan besar Persija 5:0 Vs PKT Bontang cukup membuat saya tertidur dengan senyuman..


Seperti biasa, pagi ini saya menyempatkan diri untuk membaca koran sambil minum teh panas tanpa gula kesukaan saya, berita politik cukup mendominasi karena memang sebentar lagi kita akan melaksanakan pesta demokrasi, sehingga para parpol pun mulai bergerilnya menjaring pendukung. Tidak lupa saya pun melongok sebentar ke kolom berita olah raga, ehm.. seperti biasa walaupun semalam Persija menang besar, akan tetapi saya melihat media selalu memojokan kami, selalu ada sesuatu yang salah di mata mereka. Di beberapa media tersirat telah terjadi persaingan yang negatif antara pemain Persija terutama di lini depan, salah satu media memuat saya yang dianggap terlalu egois, di media yang lain Greg menjadi sasaran. Menurut saya mereka sedang mencoba “Memancing di air keruh”. Mereka sedang mencoba mengadu domba kami, mereka sedang mencoba menanam benih-benih parasit dalam tubuh Macan Kamayoran..


Seperti tim-tim ibukota di belahan dunia lain Persija selalu menjadi bahan yang menarik untuk dibahas, sesuatu hal yang mungkin kecil jika terjadi di tim lain bisa menjadi hal yang sangat besar jika hal itu terjadi di Persija. Semisal masalah keterlambatan gaji, hampir seluruh kontestan liga super mngalami masalah yang sama, akan tetapi mengapa hanya Persija yang menjadi berita yang sangat besar. Sejak pertama kali saya membela Persija tahun 1999, sejak itu pula saya sadar bahwa untuk bermain di Persija tidak hanya kualitas skill yang dibutuhkan, akan tetapi kualitas mental yang kuat menjadi suatu kewajiban yang harus dimiliki oleh seluruh punggawa Persija jika ingin berhasil di klub ini..


Selama 7 tahun saya membela Persija, saya melihat media selalu mencoba untuk menggerogoti kekuatan Persija dengan membentuk opini publik yang negatif tentang Persija. Mereka melakukan itu karena memang sebenarnya mereka bukan pendukung Persija, mungkin memang betul mereka mencari nafkah di Jakarta akan tetapi sejatinya mereka adalah pendukung tim-tim daerah asal mereka, sehingga dengan memecah belah Persija kekuatan Persija menjadi berkurang, mereka selalu menonjolkan sisi negatif Persija daripada hal-hal yang positif. Salah satu contoh, ketika 8 besar tahun kemarin, saat Persija menjalani partai ke-3 di Sidoarjo melawan Persipura, saat itu Persija tinggal di suatu Hotel berbintang 5 di Surabaya, saat itu suatu media menulis bahwa Persija adalah tim yang sombong dan dengan bangga menghambur-hamburkan uang rakyat dengan tinggal di hotel bintang 5, sedangkan meraka sendiri tidak tahu bahwa dengan tinggal di hotel tersebut Persija malah menghemat biaya 30% selama tour ke Surabaya, karena hubungan baik antara Persija dengan manajemen hotel tersebut..


Oleh sebab itulah mengapa Persija Jakarta dijuluki “MACAN KEMAYORAN”, karena setiap komponen tim dituntut untuk memiliki kedewasaan serta mental yang kuat, karena kenyatannya kejamnya ibu tiri memang tak sekejam ibukota ha ha ha.. Dalam kesempatan ini saya ingin sedikit memberikan saran kepada seorang di luar sana yang mempunyai inisial “LIS”, “Please Dong Ah..” memang Anda tidak punya kreatifitas yang lain selain memecah belah dan memojokan kami, sudah saatnya Anda bekerja dengan tanpa membubuhkan sentimen pribadi Anda..  Akan tetapi sejujurnya saya sendiri tidak merasa khawatir, karena menurut saya para pemain Persija saat ini telah cukup matang secara mental maupun pemikiran, sehingga mampu menghadapi semuanya dengan kepala yang dingin.. Bagi para pemain yang baru bergabung bersama kami..


“SELAMAT DATANG DI PERSIJA KAWAN, DIMANA SEMUA PEMAIN ADALAH MACAN”…..