Saya sedang mencoba menidurkan putri saya, Syaura, ketika itu tiba-tiba handphone saya berbunyi dan suara di seberang sana mengharapkan saya untuk segera datang ke Gelora Bung Karno, karena saya mendapatkan Piala Pemain Terbaik Copa Djie Sam Soe, dan ternyata suara itu adalah assisten manager Persija, Bung Ferry. Seketika saya ragu, sesaat kemudian saya meminta Bung Ferry untuk memastikan kembali kepada LO tentang kebenaran berita tersebut, setelah 2 kali mendapatkan konfirmasi akhirnya saya memutuskan untuk berangkat menuju Stadion tetapi dalam hati saya timbul pertanyaan apakah pantas saya menerima piala ini?..


 


Sejujurnya jika ada pendapat kontra dengan adanya saya menerima piala ini secara pribadi saya sangat setuju, terlepas dari penampilan saya selama ajang Copa ini dinilai baik atau tidak menurut saya para pemain dari kedua tim yang berhasil ke partai puncak lebih berhak menerima piala ini, sebut saja Eduard Ivakdalam atau Ferry Rotinsulu karena mereka tidak hanya pemain yang bagus akan tetapi juga mempunyai peran yang sangat besar kepada tim, sehingga tim mereka sampai di final sedangkan saya dan Persija sendiri terhenti di semifinal, oleh karena itu mungkin piala ini akan tersimpan di lemari piala saya, akan tetapi piala ini juga saya persembahkan untuk mereka juga, karena menurut saya mereka lebih pantas menerimanya..


Terlepas dari kontroversi itu piala ini bagi saya lebih pada kepercayaan masyarakat persepakbolaan Indonesia yang harus saya jaga dan saya pertanggungjawabkan, ini juga saya artikan sebagai tantangan kepada saya untuk tetap berusaha memberikan kemampuan terbaik saya kepada tim saya, Persija, serta sepak bola Indonesia.


Ini wujud dari apresiasi masyarakat terhadap karir sepak bola saya, untuk itu saya ucapkan terima kasih kepada para wartawan yang telah memberikan suaranya sehingga trophy ini menjadi milik saya dan akan menambah koleksi saya, tentunya untuk seluruh komponen tim Persija, tanpa mereka saya tidak akan mendapatkan piala ini. Tidak lupa untuk istri dan ketiga putri saya, serta kedua orang tua saya yang selalu mendoakan saya setiap saya tampil di lapangan dan lebih khusus lagi piala ini saya persembahkan untuk almarhumah nenek saya Sastro Sartini yang meninggal hari sabtu lalu sehingga ketika pemakaman beliau saya tidak bisa hadir karena harus bertanding melawan Pelita Jaya semoga arwahnya diterima di sisi-Nya sesuai dengan amal ibadahnya, serta diampuni dosa-dosanya. Amiin. Sekali lagi terima kasih dan semoga kedepan saya mampu menjawab kepercayaan ini..