Dik
Ingatkah engkau dengan rumah putih di depan taman itu
Di sanalah pertama kali kita bertemu, membisu
Dik
Ingatkah engkau saat kuberanikan diri menjabat tanganmu dan menyebut namaku
“Oh paranormal itu ya”, katamu
Dik
Ingatkah engkau dengan telefon pertamaku yang tidak lebih dari satu menit itu
Keringat mengucur deras dari sekujur tubuhku
Dik
Ingatkah engkau saat pertama kali menyaksikanku bermain di stadion megah itu
Dua gol yang kubuat sore itu hanyalah untukmu
Rasanya baru kemarin
Iya baru kemarin rasanya aku menyematkan cincin itu di jari manismu
Ah waktu begitu cepat berlalu.
Dik
Satu yang harus selalu engkau ingat
Nyawamu dan nyawaku dijodohkan langit
Disaksikan bumi
Dan direstui alam semesta
Maka menualah bersamaku
Semoga Sang Pencipta merahmati....