Dalam beberapa kesempatan, baik secara langsung maupun melalui media sosial, saya sering dihujani dengan banyak pertanyaan oleh para penggemar. Pertanyaan tersebut, berasal dari para atlet muda di negeri ini, atau bahkan juga dari masyarakat yang notabene awam dengan olah raga. Pertanyaan yang paling sering saya terima adalah: Apa saja tips agar menjadi seorang atlet yang sukses?


Sejujurnya saya sedikit merasa kesulitan untuk menjawab pertanyaan tersebut, mengingat begitu banyak sekali jalan untuk meraih sebuah kesuksesan. Namun, pada kesempatan kali ini saya ingin sedikit berbagi pengalaman dan tips kepada rekan-rekan sekalian, mengenai hal-hal dasar yang selama ini menjadi pedoman saya dalam menjalani karier sebagai seorang atlet. Tidak ada maksud hati untuk menggurui, tetapi lebih kepada ingin berbagi.


Menurut hemat saya, ada tiga modal berharga yang seharusnya dimiliki oleh seorang atlet, agar mampu menjalani profesi tersebut dengan maksimal. Ketiga modal tersebut adalah bermainlah dengan kaki, bermainlah dengan kepala, dan bermainlah dengan hati.


Pertama


Bermainlah dengan kaki. Artinya, modal utama seorang atlet adalah skill. Dan seorang atlet yang baik, harus membekali dirinya dengan skill dasar yang juga baik. Dengan berbekal skill dasar yang baik, maka seorang atlet akan lebih mudah untuk mengembangkan diri mereka, tahap demi tahap ke level yang lebih tinggi.


Segala sesuatu yang didirikan dengan pondasi yang baik, maka secara otomatis akan menjadi lebih kuat. Oleh karena itu, mengingat begitu pentingnya teknik dasar bagi seorang atlet. Maka berada di level mana pun Anda, materi latihan-latihan dasar akan selalu Anda jumpai. Hal tersebut untuk memelihara dan menjaga kemampuan dasar kita. Lebih daripada itu, latihan tersebut juga berguna untuk me-refresh otak kita, agar tidak merasa jenuh dengan rutinitas latihan, yang memiliki intensitas dan tekanan yang tinggi.


Kedua


Bermainlah dengan kepala. Kepala dalam hal ini memiliki arti seorang atlet yang baik harus membekali dirinya dengan intelektualitas yang juga memadai. Mengingat dalam era olah raga modern, skill saja sudah tidak lagi cukup untuk dapat memenangi sebuah pertandingan. Dibutuhkan strategi yang jitu, untuk menunjang skill yang kita miliki.


Dengan berbekal intelektualitas yang memadai, maka seorang atlet akan jauh lebih mudah untuk membaca, memahami serta mengejawantahkan setiap strategi yang diterapkan dalam sebuah pertandingan.


Dalam dunia olah raga profesional, terdapat begitu banyak tekanan yang akan dihadapi oleh seorang atlet. Tekanan tersebut akan datang dari lawan, suporter, menejemen, atau bahkan dari dalam diri kita sendiri. Berbekal intelektualitas yang cukup, maka seorang atlet akan lebih mudah dalam meredam, serta menyikapi segala bentuk tekanan yang akan dihadapi.


Di tahap inilah, di mana dasar pendidikan formal, menjadi begitu penting bagi seorang atlet. Oleh karena itu, dalam setiap kesempatan bertatap muka dengan para pesepak bola cilik, di mana pun saya berada. Satu hal yang selalu saya tekankan kepada mereka, dan juga para orang tua adalah, “Bermain sepak bola itu penting, akan tetapi sekolah jauh lebih penting”. (Mengenai hubungan antara sekolah dan olah raga, akan saya bahas di kesempatan yang lain)


Seorang atlet yang membekali dirinya dengan intelektualitas yang baik, tidak akan lepas kontrol dalam menyikapi sebuah keberhasilan. Begitu juga sebaliknya, tidak akan jatuh terpuruk dalam menyikapi sebuah kegagalan. Hal tersebut akan terlihat, dari bagaimana atlet tersebut menempatkan diri, bersikap serta bersosialisasi dalam kehidupan sehari-hari.


Ketiga


Bermainlah dengan hati. Nah ini adalah hal yang sering kali kita lewatkan dan sepelekan. Padahal tanpa kita sadari, hal tersebut memiliki peranan yang teramat sangat besar, dalam menentukan keberhasilan dari apa yang kita akan kerjakan.


Artinya, seorang atlet yang baik harus rela memberikan hatinya, untuk olah raga yang dia tekuni, karena ketika kita memberikan hati kita kepada apapun profesi yang kita tekuni, maka kita akan selalu berusaha untuk memberikan kemampuan terbaik kita, dalam setiap apa yang kita kerjakan.


Dalam sebuah pertandingan, terkadang kita akan mengalami sebuah kebuntuan. Belum lagi ketika rasa lelah perlahan-lahan mulai menghampiri. Jika hal tersebut terjadi, maka dengan sendirinya rasa frustasi akan datang menyelimuti.


Pada saat-saat seperti demikian, kekuatan hatilah yang akan mengambil alih semua keadaan. Hati yang akan menginstruksikan Anda untuk tetap mencari celah untuk memacahkan kebuntuan. Hati yang akan memerintahkan Anda untuk tetap berdiri, melompat, dan berlari di saat energi tidak lagi tersisa di dalam diri.


Hati pula yang akan memaksa Anda, untuk terus berusaha dan tidak berputus asa. Oleh karena itu, dalam apapun profesi Anda, jika Anda mampu memberikan hati Anda dalam menjalankannya, maka presentase untuk menjadi lebih berhasil akan jauh lebih tinggi.


Jauh lebih besar dari itu, hati Anda akan menjadi pemandu yang paling baik, untuk dapat membedakan mana hal yang pantas dilakukan, dan mana yang kurang pantas untuk dilakukan. Serta mana hal yang harus dilakukan, dan mana yang semestinya tidak dilakukan.


Dengan kata lain, hati yang akan menjaga Anda untuk tetap menjalani profesi Anda dengan sebagaimana mestinya. Tidak keluar jalur, lari dari esensi, serta tanpa embel-embel apa pun.


Hal yang saya jabarkan dalam artikel ini adalah tips, serta pedoman saya dalam menjalani profesi sebagai seorang atlet. Saya tidak sedang berkata, bahwa saya adalah seorang atlet yang baik dan berhasil. Akan tetapi setidaknya saya mampu menjaga kemurnian profesi saya, dengan sepenuh hati dan kehormatan saya .


Saya juga tidak sedang berkata, bahwa saya berhasil memenangi semua pertempuran saya. Akan tetapi setidaknya saya selalu mampu mengeluarkan kemampuan terbaik saya untuk berjuang melawan, dengan apapun hasilnya. Dan oleh karena itu, saya tidak pernah menyesal dengan segala apa pun yang telah terjadi dalam karier saya.


Akhir sekali, seorang jurnalis Inggris bernama Paul Miles Kingston, pernah berujar. Knowledge is knowing that a tomato is a fruit, wisdom is not putting it in your fruit salad.” Dan begitu jugalah saya berusaha untuk menjalani profesi saya.


Semoga tulisan ini dapat menjawab, serta bermanfaat bagi rekan-rekan sekalian. Tetap semangat dan sukses selalu untuk kita semua.


Selesai…