28 Juni 2012.

SAAT menulis menulis artikel ini, saya tengah berada di dalam pesawat Emirates Airlines dengan nomor penerbangan EK 0010 yang akan membawa saya dari Gatwick, London, menuju Dubai. Saat ini saya tengah dalam perjalanan pulang, dari rangkaian acara pawai obor api Olimpiade London 2012, di Manchester, Inggris.

Di kursi sebelah, manajer saya, Muly Munial, tengah tertidur dengan sangat khusyuknya. Waktu di jam tangan saya menunjukkan pukul 01:37 pagi, dan kondisi penerangan di kabin pesawat ini pun sudah mulai digelapkan. Namun demikian, masih telihat beberapa penumpang yang juga masih terjaga, dan tengah asik menikmati layanan hiburan yang disediakan oleh maskapai ini.

Seperti biasa, saya memiliki masalah susah tidur jika berada dalam perjalanan panjang menggunakan pesawat udara. Biasanya saya akan membunuh waktu dengan menonton film, atau menulis. Sayangnya hampir semua film yang ada dalam penerbangan ini, sudah pernah saya tonton sebelumnya. Maka menulis adalah pilihan terbaik untuk saat ini, setidaknya sampai rasa kantuk datang menyerang.

Ditemani lagu-lagu dari album Mylo Cyloto milik grup band asal Inggris Coldplay, saya pun mulai merangkai kata demi kata untuk artikel ini. Apa yang ingin saya tulis adalah pengalaman saat berlari membawa obor api Olimpiade London, yang baru saja saya jalani.

Samsung Olympic Torc Relay, adalah sebuah event pawai obor api Olimpiade yang diprakarsai oleh Samsung Electronics sebagai sponsor utama. Saya sendiri hadir di sana, menjadi salah satu dari 8.000 orang dari seluruh dunia yang mendapat kehormatan untuk berlari membawa obor Olimpiade mengelilingi Ingris Raya.

Obor olimpiade sendiri melambangkan sebuah persahabatan, persatuan, dan juga perdamaian. Oleh karena itu, dalam seluruh rangkaian acara pawai obor ini dilakukan dengan penuh semangat dan suka cita.

Semua yang terlibat dalam event ini mulai dari panitia, para pelari, sukarelawan, hingga masyarakat yang memenuhi bahu jalan sepanjang rute pawai obor ini, terlihat begitu gembira dan penuh rasa bangga. Sejalan dengan tagline dari pawai obor api Olimpiade London 2012 itu sendiri, yaitu Moment to Shine.

Api Olimpiade London 2012 dinyalakan untuk pertama kali di reruntuhan Kuil Hera. Di situs Olympia kuno, Yunani, pada 10 Mei 2012. Api diambil dari tempat yang dibangun untuk memperingati, pencurian api dari dewa Yunani Zeus oleh Prometeus, yang berasal dari Yunani kuno.

Obor api Olimpiade sendiri tiba di pangkalan angkatan udara Inggris Culdrose, Cornwall, dengan pesawat khusus dari Athena, pada 18 Mei 2012. Setelah sebelumnya diarak selama delapan hari, di negeri para dewa tersebut. Setelah itu, api akan kembali diarak selama 70 hari ke depan, mengelilingi daratan Inggris Raya.

Selain 8.000 pelari, arak-arakan obor api Olimpiade ini juga akan melibatkan konvoi kendaraan. Beberapa di antaranya adalah perahu cepat, kapal, sepeda, motor, trem, dan juga kereta api. Pawai ini akan melewati seribu perkotaan dan pedesaan di Inggris, dengan total rute sepanjang 12.875 kilo meter.

Atlet layar Inggris Sir Ben Ainslie peraih 3 medali emas Olimpiade, menjadi pelari pertama yang mengawali pawai obor api Olimpiade London 2012 ini. Samsung Olympic Torch Relay sendiri akan berakhir di hari pembukaan pada 27 Juli 2012 di Olympic Stadium, London.

Beberapa nama terkenal lain yang terlibat dalam pawai ini di antaranya adalah Lewis Hamilton (pebalap F1), Sir Bobby Charlton (sepak bola), Will.I.Am (penyanyi), Paul Collingwood (kriket), Lee Seung Gi (aktor), Fauja Singh (pelari marathon tertua yakni 101 tahun), Sir Steve Redgrave (dayung), Amitabh Bachchan (aktor), Didier Drogba (sepak bola), Gary Lineker (sepak bola), Jamie Oliver (chef), Rupert Grint (aktor), John Legend (penyanyi), David Beckham (sepak bola), dan masih banyak lagi.

Perwakilan dari Indonesia sendiri terdiri dari Stephanie Handojo penyandang tunagrahita peraih medali emas Special Olympics, Sandiaga Uno mewakili kalangan pengusaha, dan penggagas kegiatan sosial Berlari Untuk Berbagi, Wanda Hamidah dari kalangan politisi, sekaligus pendiri yayasan sosial Jakarta Bergerak, Ika Trifisusanti dari kalangan mahasiswa, yang juga aktivis perlindungan kaum perempuan, serta saya sendiri Bambang Pamungkas.

Saya mendapat kehormatan tersebut mewakili profesi atlet di Indonesia, khususnya sepak bola. Selain itu keterlibatan saya dalam beberapa kegiatan sosial, seperti dengan Yayasan Syair Untuk Sahabat (HIV/AIDS anak), Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia (Kanker anak), dan sebagai sahabat GNOTA (Orang Tua Asuh) juga menjadi salah satu pertimbangannya.

Saya berlari pada hari Minggu, 24 Juni 2012, atau di hari ke-37 sejak "Samsung Olympic Torch Relay" dimulai. Menggunakan nomor urut peserta 0861, saya berlari sejauh 300 meter pada jam 12:28 waktu setempat. Rute pada hari ini melistasi Brighouse, West Yorkshire, Manchester. Berawal dari Salford, dan berakhir di Leeds.
 
Rombongan kendaraan yang mengiringi proses pelaksanaan Samsung Olympic Torch Relay sendiri cukup panjang. Setidaknya terdapat iring-iringan 10 mobil secara bersamaan. Empat buah kendaraan akan berjalan di depan pelari yaitu mobil keamanan pembuka jalan. Bus pengangkut para pembawa obor yang belum berlari. Bus dengan atap terbuka yang berisi para cheerleaders. Serta mobil dokumentasi dari stasion televisi BBC.

Di belakang pembawa obor yang tengah berlari, terdapat enam mobil lagi. Terdiri dari satu lagi mobil keamanan, sebuah bus yang memuat para tamu undangan, satu lagi bus dengan atap terbuka yang berisi cheerleaders, sebuah bus yang akan mengangkut pembawa obor setelah selesai berlari, mobil kesehatan, dan diakhiri dengan satu lagi mobil pengamanan.

Hal yang unik saat pembawa obor berlari. Melalui pengeras suara, seorang MC yang berada di mobil dokumentasi BBC, akan memperkenalkan orang yang tengah berlari kepada masyarakat yang memenuhi bahu jalan. Ia akan menceritakan progfil singkat para pelari yang tengah membawa obor.

Hal tersebut membuat masyarakat akan mengenal siapa, berasal dari mana, dan latar belakang si pelari. Selama proses berlari, masyarakat yang antusias tersebut akan berteriak menyemangati dengan menyebut nama, serta asal negara si pelari.

Saat saya tengah berlari membawa obor, MC tersebut mendiskripsikan diri saya dengan sebagai berikut:

"Di Indonesia orang yang sedang berlari ini adalah legenda sepak bola Indonesia. Bambang Pamungkas atau "Bepe" bermain untuk Persija Jakarta, dan tim nasional Indonesia. Kami diberitahu jika sundulannya hebat, tapi untuk tugas sekarang ini hanya membutuhkan tangan dan kaki Bambang.”

Saat saya berlari, Mas Muly turut berlari di sisi jalan di depan saya. Ia berlari sambil mencoba mengabadikan momen saya berlari, dengan kamera handphone. Menjadi lucu, mengingat jalan yang saya lewati saat membawa obor agak sedikit menanjak. Hal tersebut membuat ia kewalahan, dan terengah-engah karena harus mengimbangi kecepatan lari rombongan pembawa obor hahahaha.
 
Menjadi salah satu dari delapan ribu orang yang terpilih dari seluruh dunia, untuk membawa lari obor api Olimpiade, sudah pasti menjadi sesuatu yang sangat membanggakan. Apalagi dapat berkumpul dan bertukar wawasan dengan sosok-sosok inspirasional dari berbagai macam profesi dari seluruh dunia, sungguh menjadi momen yang tak ternilai dalam hidup saya.

Belum lagi melihat bagaimana panitia menjalankan susunan acara demi acara dalam pawai ini. Sangat luar biasa, sangat terorganisis, tepat waktu, serta begitu rapih. Bagaimana rasa persahabatan, persatuan, dan perdamaian yang menjadi semangat Olimpiade, diejawantahkan dengan begitu baik dalam acara ini.

Begitulah bagaimana seharusnya olahraga memainkan sebuah peranan dalam kehidupan sosial umat manusia. Sebagai media untuk menjalin persahabatan, serta alat pemersatu, sehingga semangat perdamaian dapat menjalar ke seantero penjuru bumi.
 
Tetap semangat dan sukses selalu....

 

Salam,

Bambang Pamungkas